Selasa, 12 Mei 2009

Renungan Harian


Cobalah untuk mengubah musuh menjadi sahabat. Orang yang meremehkan orang lain, akan menjadi orang yang remeh dan melakukan hal yang remeh.
********
Sama seperti engkau mempercayai lautan yang tak pernah engkau arungi, percayalah juga pada kasih dari Tuhan yang tidak pernah engkau lihat
**********
Keegoisan mengubah hidup menjadi beban sedangkan kedermawanan mengubah beban menjadi kehidupan
*******
Rahasia untuk hidup penuh sukacita:" Jadilah baik, ramah dan tidak mementingkan diri sendiri
******
Lebih baik melakukan sesuatu dengan tidak sempurna daripada tidak melakukan apapun dengan sempurna
********



Senin, 04 Mei 2009

NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS


Sekolah adalah proses pembelajaran, pembelajaran dari tidak bisa menjadi bisa dari tidak tahu menjadi tahu karenanya belajar bisa tentang apapun, kapanpun dan dimanapun.Sehingga dalam belajar tidak ada yang namanya salah karena melakukan kesalahanpun adalah bagian dari pembelajaran. Sehingga yang namanya kesalahan adalah mengulangi perbuatan yang keliru untuk kedua kalinya.Karena itu anak-anak sekolah tidak tepat kalau dikatakan mendapatkan nilai 7 atau 8 atau 9, yang lebih tepat anak-anak memperoleh angka 7 atau 8 atau 9. Dimana letak perbedaannya? Angka dapat hilang, dapat rusak dapat juga dimanipulasi, misalnya terbakar atau masuk dalam air sementara nilai adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai pegangan hidup, misalnya kejujuran, ketaatan, sopan santun, kedisiplinan. Maka apa yang anda cari dalam sekolah? angkakah atau nilaikah? Ingat tujuan sekolah: non scholae sed vitae discimus (belajar bukan untuk memperoleh angka melainkan untuk hidup).
Dalam realitanya, para siswa akan merasa bangga kalau angka rapotnya sempurna semua mendapat sembilan atau sepuluh tetapi tidak pernah merasa malu kalau angka itu diperoleh dengan menggunakan segala macam cara, mencontek misalnya atau tanya kanan kiri.
Fakta ini menunjukkan bahwa nilai-niai hidup belum tertanam dalam dirinya.Tetapi siapa yang akan disalahkan?anakkah? gurukah? atau sistemkah?
Semua itu terjadi karena pandangan umum yang tidak mendidik bahwa banyak pihak akan merasa berhasil kalau "nilai"(angka) anaknya sempurna .Memandang dengan sebelah mata aspek-aspek yang lain.Misalnya tidak pernah lagi melihat bagaimana budi pekertinya,?apa penyebab semua kekacauan ini? dan, bagaimana mengatasi kekacauan ini? kekacauan ini akan teratasi kalau ukuran keberhasilan seseorang tidak hanya diukur menurut prestasi intelektualnya saja melainkan juga harus dilihat dari aspek yang lainya.

Minggu, 03 Mei 2009

give thank in everything


berterimakasihlah untuk semua badai dalam kehidupan yang telah menerpa dan melewatimu dan tidak pernah kembali lagi

refleksi


Saat hidup tidak adil, hal pertama yang harus diingat adalah berhati-hati.
Berhati-hatilah dalam tindakanmu dan dalam apa yang terjadi.
Bersikaplah adil padamu sendiri.
Pilihlah untuk bertindak secara positif, bukan negatif